Saat ini dunia pendidikan khususnya para guru sedikit heboh dan menghebohkan Hots. Yang belum mengerti tentu bertanya-tanya apa maksudnya ini. Sebelum bertanya-tanya lebih lanjut, hots yang dimaksud disini adalah higher order thinking skills yang disingkat HOTS.
Konon, anak-anak Indonesia lemah dalam kemampuan hots ini. Terbukti dari hasil skor tes PISA, tes internasional standar untuk mengukur kemampuan siswa, Indonesia selalu menempati posisi buncit. Jadilah, pendidikan dijadikan kendaraan untuk memperbaiki kualitas siswa Indonesia di ajang tes Internasional.
Hasil evaluasi pendidikan di ranah penilaian, kebanyakan tes-tes yang dibuat guru hanya mengukur kemampuan mengingat siswa. Kemampuan ini adalah kemampuan terendah dalam tahapan berfikir kognitif Blomm. Oleh karena itu, ketika dihadapkan dengan tes tes yang menguji daya nalar, analisis, sintesis, siswa Indonesia KO. Nah, berdasarkan evaluasi tersebut, saat ini guru-guru sedang menghebohkan yang Hots itu. Apa, mengapa, bagaimana, dan untuk siapa Hots.
Seperti apakah soal yang Hots itu? Soal yang hots adalah soal yang memerlukan kemampuan berfikir tinggi dalam mengerjakannya. Singkatnya, soal yang membuat siswa menalar, menganalisis dan mengsintesis permasalahan yang tertera dalam soal. Meskipun memerlukan higher order thinking, soal Hots itu tidak berarti soal itu sulit. Contohnya sebagai berikut;\
Soal tidak Hots tapi sulit:
Kapan dan dimana presiden Soekarno dilahirkan?
Soal Hots tapi tidak sulit:
Beda waktu antara Jakarta dengan Tokyo Jepang adalah 2 jam. Jika jam kerja harian Jakarta dan Tokyo sama yaitu jam 08.00 sampai dengan jam 16.00. Jam berapa saja saya bisa menelpon rekan kerja saya di Tokyo saat masih di jam kantor waktu Tokyo.
jadi, soal Hots bisa beberapa level. Materi yang mudahpun bisa dibuat menjadi soal yang hots. Oleh karena itu, soal Hots dapat diberikan mulai jenjang SD hingga jenjang pendidikan tinggi.
Demikian sharing tentang soal Hots